Daftar Isi
Mush’ab bin Umair Penentu Rasulullah Hijrah ke Madinah – Bertemu lagi dengan belajar sejarah islam setelah yang dulu kita membahas masalah kehancuran peradaban islam oleh timur lenk maka selanjutnya kita kali ini membahas tentang mush’ ab bin umair penentu rasulullah hijrah ke madinah. tentunya menarik bagi kita sebagai seorang muslim yang harus tahu tentang sejarah islam tentang kota madinah sebelum rasulullah hijrah karena yang menjadi pertanyaan kita adalah kenapa kota madinah yang dipilih oleh rasulullah sebagai tujuan hijrah bukan kota yang lain.
Mush’ab bin Umair Penentu Rasulullah Hijrah ke Madinah
kita awali pembahasan tentang mush’ ab bin umair penentu rasulullah hijrah ke madinah ini saat Mush’ab Bin Umair, duta Islam yang pertama yang memiliki peran penting dalam sejarah dakwah dan syi’ar Islam di Madinah, seorang remaja Kuraiys terkemuka, cerdas penuh dengan jiwa dan semangat kemudaan, beliau lahir dari keturunan keluarga bangsawan Kuraiys, pemuda yang lebih beruntung jika dibandingkan dengan pemuda pada umumnya, karena selalu dimanja oleh orang tuanya, dipenuhi apa yang menjadi hajat permintaannya, hidupnya serba mewah dan menjadi buah bibir gadis-gadis Mekah serta menjadi bintang di tempat-tempat pertemuan. Sehingga para Muarrikh dan ahli riwayat melukiskan semangat kepemudaan dan keberuntungannya dengan kalimat: “Seorang warga kota Mekah yang mempunyai nama paling harum.
Mush’ab Bin Umair mengikrarkan diri menjadi pemeluk Islam yang setia pada Allah dan Rasul-Nya hanya hidayah Ilahi melalui peristiwa terdengarnya berita yang menjadi buah bibir masyarakat kaum Kuraiys, Muhammad al-Amin. Muhammad SAW yang mengatakan bahwa dirinya telah diutus oleh Allah SWT sebagai pembawa berita suka maupun duka, sebagai da’i yang mengajak umat beribadat kepada Allah yang Maha Esa.
Mush’ab yang sangat penasaran dengan sosok Rasulullah SAW langsung merespon positif dengan mendatangi salah satu majelis yang diadakan oleh Rasulullah dengan para sahabat beliau SAW, suatu tempat yang terhindar jauh dari keramaian dan gangguan, yaitu di bukit Shafa di rumah Arqam Bin Abil Arqam. Lantunan ayat Al-Qur’an yang dibacakan dengan hati oleh Rasulullah SAW ketika menjadi imam shalat di rumah sahabat Arqam itu terdengar, sudah cukup membuat hati pemuda Mush’ab ini terpikat untuk menyatakan keimanannya pada Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW.
Singkat cerita, Mush’ab bin umair rela meninggalkan ayah dan ibu yang dicintainya, keluarga yang membesarkannya dengan penuh manja dan kasih sayang, harta kekayaan yang melimpah beserta kewibawaannya dalam keluarganya itu beliau tinggalkan dan hanya membawa sehelai baju yang menempel pada tubuhnya, kusam dan sudah tidak harum kembali. Beliau memilih jalan Islam meskipun hidup miskin dan sengsara, melarat dengan pakaian yang kasar dan usang, sehari makan dan beberapa hari menderita lapar. Akan tetapi jiwanya telah dihiasi dengan ‘aqidah suci dan cemerlang berkat cahaya hidayah ilahi dan didikan Rasulullah Muhammad SAW sang murabbi sejatinya, merubah dirinya menjadi seorang manusia lain, yaitu manusia yang dihormati, penuh wibawa dan disegani. Setelah peristiwa tersebut Rasulullah SAW menatap Mush’ab Bin Umair dengan pandngan penuh Arti, disertai cinta kasih dan syukur dalam hati, pada kedua bibir beliau SAW tersungging senyuman mulia, seraya bersabda:
لقد رأيت مصعبا هذا وما بمكّة فتى أنعم عند أبويه منه ثمّ ترك ذالك كلّه حبّا لله و رسوله
“Dahulu saya lihat Mush’ab ini tak ada yang mengimbangi dalam memperoleh kesenangan dari orang tuanya, kemudian ditinggalkannya semua itu demi cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya”
Awal mula kesuksesan dakwah Islam tidak lepas dari peran Mush’ab Bin Umair, seorang duta pemuda sukses yang dipilih oleh Rasulullah untuk mensyi’arkan Islam serta mendapingi 12 orang pemuda, yang terdiri dari 10 orang dari dari kabilah Khazraj dan 2 orang dari kabilah Aus yang sudah mengadakan bai’at di bukit ‘Aqabah yang kemudian dikenal dengan Bai’at ‘Aqabah pertama.
Terpilihnya Mush’ab Bin Umair menjadi duta dan guru besar di Yatsrib (madinah)
Terpilihnya mush’ ab bin umair menjadi duta besar madinah sebelum Rasulullah SAW dan para sahabat yang lain hijrah ke Madinah, tidak lepas dari karunia Allah SWT kepadanya, berupa fikiran yang cerdas dan budi pekerti yang luhur, dengan sifat zuhud yang tinggi, kejujuran dan kesungguhan hati, kemudian bersama 12 orang pemuda Anshar bisa menggalang kekuatan dakwah yang berhasil menwan dan menarik hati penduduk Madinah, sehingga banyak di antara penduduk Madinah yang berduyun-duyun masuk Islam dan mengadakan Bai’at ‘Aqabah kedua dengan jumlah yang lebih besar, 73 orang penduduk Yatsir, terdiri dari 62 orang dari kabilah Khazraj dan 11 orang dari kabilah Aus. Rasulullah saat itu yang masih dikejar-kejar oleh kafir Kuraiys mau dibunuh sudah dirindukan dan sangat ditunggu-tunggu kehadirannya di Madinah berkumpul dan membangun bangsa dan negara yang berperadaban tinggi.
Penutup
Demikian penjelasan saya tentang mush’ ab bin umair penentu rasulullah hijrah ke madinah, dan jangan lupa terus belajar sejarah islam untuk mengetahui khasanan dibalik peradaban islam yang tumbuh subur di dunia baik dibelahan dunia timur maupun dibelahan dunia barat. sekian dari saya. salam belajar sejarah muslim.
bagus gan tulisannya. keterkaitan tokoh ini terhadap hijrah nabi sangat kuat.