Daftar Isi
Perbedaan Bacaan Do’a Iftitah Menurut NU dan Muhammadiyah – Doa iftitah adalah doa yang dibaca dalam keadaan sholat, yaitu setelah membaca takbiratul ihram pada awal sholat dan sebelum membaca surat al fatihah. Adapun hukum membaca doa iftitah dalam sholat adalah sunnah. Berikut adalah dalilnya.
كان رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذا كبَّر في الصلاة؛ سكتَ هُنَيَّة قبل أن يقرأ. فقلت: يا رسول الله! بأبي أنت وأمي؛ أرأيت سكوتك بين التكبير والقراءة؛ ما تقول؟ قال: ” أقول: … ” فذكره
Artinya: “Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam setelah bertakbir ketika shalat, ia diam sejenak sebelum membaca ayat. Maka aku pun bertanya kepada beliau, wahai Rasulullah, kutebus engkau dengan ayah dan ibuku, aku melihatmu berdiam antara takbir dan bacaan ayat. Apa yang engkau baca ketika itu adalah:… (beliau menyebutkan doa istiftah)” (Muttafaqun ‘alaih)“
Dalil Sunnah Do’a Iftitah
Bacaan Doa Iftitah ini disunahkan jika masuk dalam kategori 5 (Lima) syarat seperti penjelasan dalam kitab Bujairimi ‘Alal Khatib yaitu, membaca iftitah saat Shalat yg dilakukan oleh seseorang Muslim bukan didalam Shalat Jenazah, Tidak takut habis waktu yg dihitung shalat-nya, Tidak takut salah atau luput sebagian Surat Al Fatihah (Untuk Imam), Tidak mendapati imam bukan berdiri, Belum masuk saat membaca Ta’awwudz atau basmalah, baik itu disengaja maupun lupa.
Sedangkan untuk Keutamaan Bacaan Doa Iftitah jika melihat dari artian bacaan Surat Ifititah sendiri ialah supaya tidak melakukan kesalahan (Dosa) kemudian jika kita melakukannya (Dosa) maka bersihkanlah darinya dan hilangkanlah bekas – bekasnya dengan kesucian sehingga hati kita bisa melewati proses pembersihan yg sempurna.
Bahwa bacaan doa iftitah itu memiliki fersi yang beragam, Anda menggunakan yang panjang maupun yang pendek terserah anda. yang penting adalah bersumber dari Hukum islam petunjuk Nabi Muhammad SAW. Karena doa iftitah bagian dari rangkaian ibadah shalat. Sedangkan sholat sendiri harus merujuk dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad Shallallahu‘alaihi wasalam.
Keutamaam membaca Do’a Iftitah
Jika dilihat dari artinya, ialah supaya tidak melakukan suatu dosa, Tapi jika kita terlanjur melakukan dosa maka kita memohon kepada Allah untuk dijauhkan darinya dan dihilangkan berkas-bekasnya, sehingga hati kita bisa melewati pembersihan yang sempurna.
Berikut dibawah ini kami akan paparkan Bacaan Do’a Iftitah Menurut NU dan Muhammadiyah. Karena memang kedua ormas islam tersebut menggunakan bacaan do’a iftitah yang berbeda. Sebagaimana penelitian dari Syaikh Muhammad Nashiruddin al-albani rahimahullah terhadap dalil-dalil tentang doa iftitah ini. Berikut lafadz bacaan bahasa arab dan tulisan latin dan juga artinya.
Bacaan doa iftitah Ormas Islam NU
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّىْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Allaahu Akbaru kabira wal hamdu lillahi kathira, wa subhanallahi bukratan wa asila. Innii wajjahtu wajhiya lillazi fatharas samaawaati wal ardha haniifa muslimaw wa maa anaa minal mushrikeen. Inna salaati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi Rabbil ‘aalameen. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.
Artinya: “Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim).”
Bacaan Doa Iftitah Menurut Muhammadiyah
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالبَرَدِ
Allahumma baaid bainii wa baina khothoyaaya kamaa baatdta baiinal masyriki wal magrhribi, Allahumma naqinii min khothooyaa kama yunaqqos tahubul abtyaddhzu minad danas. Allahummaghsil khothoyaaya bilmaai watsalji wal barad.
Artinya: “Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan ku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikan lah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin”
Bagi anda yang mengikuti salah satu ormas di atas pasti sudah paham dan hapal dengan do’a iftitah tersebut. Namun yang pasti adalah keduanya sama – sama benar yang sering dibaca oleh rosulullah SAW saat solat. Baik sholat sunnah maupun sholat wajib. jangan sampai anda terjebak dalam pemikiran yang membenarkan bacaan iiftitah dalam ormas islam yang anda ikut. Namun menyalahkan bacaan iftitah yang lain.
Penutup
Demikian ulasan singkat seputar Perbedaan Bacaan Do’a Iftitah Menurut NU dan Muhammadiyah Semoga bermanfaat.
Baca juga: Kajian Kritis seputar zakat fitrah dan puasa ramadhan.