Lompat ke konten
Home » Al Quran - Al Hadist

Al Quran – Al Hadist

√ Metode Penelitian Hadist, Lengkap dengan Contohnya!

Metode Penelitian Hadist
Metode Penelitian Hadist

A. Tahap – tahap Metode penelitian hadist

I. Melakukan Takhrij

Secara etimologi kata takhrij berasal dari kata kharraja yang berarti al-zuhur yang (tampak) al-istinbath (mengelurkan) al taujih (menerangkan) at-tadrib (meneliti) sedangkan menurut terminologi takhrij hadis adalah menunjukkan atau pencarian tempat hadis pada sumber-sumbernya yang asli dengan mengemukakan matn serta sanadnya secara lengkap untuk kemudian diteliti kualitas hadisnya.[4]

Metode Takhrij hadis ada dua macam : pertama Takhrijul hadis bil- lafz yakni berdasarkan lafal, yang kedua takhrijul hadis bil Maudu yakni berdasarkan topik.[5] Selengkapnya »√ Metode Penelitian Hadist, Lengkap dengan Contohnya!

√ Sejarah Turun dan Penulisan Al-Qur’an, Lengkap A-Z!

Penulisan Al-Qur'an
Al-Qur’an

Sejarah Penulisan Al-Qur’an wajib anda ketahui guna menambah wawasan anda.

Pengertian Al-Qur’an Menurut Bahasa (Etimologi)

Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti “bacaan” atau “sesuatu yang dibaca berulang-ulang”. Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja (قرأ – يقرأ – قرأة – قرأنا) yang artinya membaca.[1] Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur’an sendiri yakni:

“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”.(QS. Al-Qiyamah: 17-18) Selengkapnya »√ Sejarah Turun dan Penulisan Al-Qur’an, Lengkap A-Z!

√ ASBABUL WURUD HADIST, Pembahasan Lengkap!

a. Pengertian Asbabul Wurud Hadist

Secara etimologis, “ asbabul wurud hadist ” merupakan susunan idhafah yang berasal dari kata asbab dan al-wurud. Kata “asbab” adalah bentuk jamak dari kata “sabab”. Menurut ahli bahasa diartikan dengan “al-habl” (tali), saluran yang artinya dijelaskan sebagai segala yang menghubungakan satu benda dengan benda lainnya.[5] Sedangkan menurut istilah adalah : Selengkapnya »√ ASBABUL WURUD HADIST, Pembahasan Lengkap!