Lompat ke konten
Home » Teologi

Teologi

√ Al – Mutazilah (Abu Huzail, Al-Jubba’i dan Pemikirannya)

Al - Mu’tazilah (Abu Huzail, Al-Jubba'i dan Pemikirannya)
Al-Mu’tazilah (Abu Huzail, Al-Jubba’i dan Pemikirannya)

Tokoh Al Mu’tazilah Paling Berpengaruh

A. Abu Huzail al-‘Allaf

1. Biografi

Al-Mu’tazilah (Abu Huzail, Al-Jubba’i dan Pemikirannya) – Nama lengkapnya Abu Huzail Hamdan ibn Huzzail al-Allaf,ia dilahirkan pada tahun 135 H[1] di Bashrah yang kemudian menjadi pusat pengembangan Mu’tazilah dan meninggal pada tahun 235.Ia banyak membaca buku-buku filsafat Yunani yang memberi pengaruh baginya dalam menyusun dasar-dasar pemikirannya. Ia belajar dengan seorang yang bernama Utsman ibn Khalid ibn Thawil sedang Utsman ibn kholid ibn thowil pernah belajar dengan Washil ibn ‘Atha’ yang menerima ajaran itu dari Abu Hasyim Abdullah ibn Muhammad ibn Hanafiyah.Dikatakan orang ajaran itu diambilnya dari Hasan Bashri[2].Abu Huzail dikenal sebagai anak yang cerdas dan aktif mengikuti acara diskusi-diskusi.Pada umur 15 tahun dia telah sanggup mengalahkan seorang yahudi dalam suatu perdebatan sengit dimana yahudi tersebut telah banyak mengalahkan ulama-ulama Bashrah[3].Selengkapnya »√ Al – Mutazilah (Abu Huzail, Al-Jubba’i dan Pemikirannya)

√ Tipologi Tarekat, Kajian Komprehensif!

Tipologi Tarekat
Tipologi Tarekat

A. Pengertian Tarekat

Tarekat berasal dari bahasa Arab, ‘thariqah’, jamaknya ‘tara’iq’, secara etimologi berarti (1) jalan, cara (al-kaifiyyah); (2) metode, sistem (al-uslub); (3) madzhab, aliran, haluan (al-madzhab); (4) keadaan (al-halah); (5) pohon kurma yang tinggi (an-nakhlah ath-thawilah); (6) tiang tempat berteduh, tongkat payung (‘amud al-mizallah); (7) yang mulia, terkemuka dari kaum (syarif al-qaum); dan (8) goresan/garis pada sesuatu (al-khathth fi asy-syay’).. [1] Baca juga: Pemikiran Tasawuf Hamka.

Tarekat adalah jalan yang ditempuh para sufi, dan dapat digambarSelengkapnya »√ Tipologi Tarekat, Kajian Komprehensif!

√ Tarekat, Tasawuf dan Tipologinya, Kajian Lengkap!

Sejarah munculnya tarekat tasawuf

Tarekat, Tasawuf dan TipologinyaPeralihan tasawuf yang bersifat personal kepada tarekat yang bersifat lembaga tidak terlepas dari perkembangan dan perluasan tasawuf itu sendiri. Semakin luas pengaruh tasawuf, maka semakin banyak pula orang yang berhasrat mempelajarinya. Untuk itu, mereka menemui orang yang memiliki pengetahuan tasawuf yang dapat menuntun mereka.

Tarekat serta Tasawuf dan Tipologinya
Tarekat serta Tasawuf dan Tipologinya

Sebab, belajar dari seorang guru dengan metode mengajar yang disusun berdasarkan pengalaman dakan suatu ilmu yang bersifat praktikal merupakan suatu keharusan bagi mereka. Seorang guru tasawuf biasanya memformulasikan suatu sistem pengajaran tasawuf berdasarkan pengalamannya sendiri. Sistem pengajaran itulah yang kemudian menjadi ciri khas bagi suatu tarekat yang membedakannya dari tarekat yang lain. [1]Selengkapnya »√ Tarekat, Tasawuf dan Tipologinya, Kajian Lengkap!

√ Kontak Sosial dalam Pemikiran Politik Sunni

Pemikiran Politik Sunni
Pemikiran Politik Sunni

Kontak sosial dalam pemikiran Pemikiran Politik Sunni – Sebagai mayoritas umat Islam, penganut paham Sunni dikenal sebagai pengikut mazhab Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah, untuk dibedakan dari pengikut aliran lain dalam Islam yang pandangan-pandangannya dianggap menyimpang dari apa yang telah disepakati mayoritas umat.[3]

Senada dengan pandangan tersebut, A. J Wensinck menyatakan bahwa Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah atau pengikut mazhab Sunni adalah mereka yang menolak berbagai bentuk penyimpangan ajaran Islam.[4] Istilah Sunni biasanya digunakan untuk mengekpresikan sikap oposisi terhadap Syi’ah. Namun, sejarah mencatat bahwa oposisi ini muncul akibat dari ketegangan politik pada masa awal Islam. Ketegangan-ketegangan ini diekspresikan dalam istilah teologis dan terutama berkaitan dengan persoalan kepemimpinan umat yang membelah identitas umat Islam. Sejak itulah sebagian umat Islam mulai menyebut diri mereka sendiri sebagai penganut Sunni sebagai lawan dari Syi’ah. Selengkapnya »√ Kontak Sosial dalam Pemikiran Politik Sunni

√ Sejarah Aliran Jabariyah dan Qadariyah, Lengkap!

Sejarah Aliran Jabariyah dan Qadariyah
Sejarah Aliran Jabariyah dan Qadariyah

1. Latar Belakang Lahirnya Jabariyah

Aliran Jabariyah dan Qadariyah – Secara bahasa Jabariyah berasal dari kata jabara yang mengandung pengertian memaksa. Di dalam kamus Munjid dijelaskan bahwa nama Jabariyah berasal dari kata jabara yang mengandung arti memaksa dan mengharuskannya melakukan sesuatu. Salah satu sifat dari Allah adalah al-Jabbar yang berarti Allah Maha Memaksa. Sedangkan secara istilah Jabariyah adalah menolak adanya perbuatan dari manusia dan menyandarkan semua perbuatan kepada Allah. Dengan kata lain adalah manusia mengerjakan perbuatan dalam keadaan terpaksa (majbur).[3] Selengkapnya »√ Sejarah Aliran Jabariyah dan Qadariyah, Lengkap!

√ Abu mansur Al Maturidi dan Ajarannya, Lengkap!

Abu mansur Al Maturidi dan Ajarannya
Abu mansur Al Maturidi

Aliran al- Maturidi yah

Abu mansur Al Maturidi dan Ajarannya – Latar belakang lahirnya aliran ini, hampir sama dengan aliran Al-Asy’ariyah, yaitu sebagai reaksi penolakan terhadap ajaran dari aliran Mu’tazilah, walaupun sebenarnya pandangan keagamaan yang dianutnya hampir sama dengan pandangan Mu’tazilah yaitu lebih menonjolkan akal dalam sistem teologinya.

Pendiri dari aliran ini adalah Abu> Mansu>r Muhammad Ibn Muhammad Ibn Mahmu>d al-Matu>ridi yang lahir di Samarkand pada pertengahan kedua dari abad ke sembilan Masehi dan meninggal pada tahun 944 Masehi.[1] Ia adalah pengikut Abu Hanifah dan paham-pahamnya mempunyai banyak persamaan dengan paham-paham yang diajarkan oleh Abu Hanifah. Aliran teologi ini dikenal dengan nama Al-Maturidiyah, yang sesuai dengan nama pendirinya yaitu Al-Maturidi.[2] Selengkapnya »√ Abu mansur Al Maturidi dan Ajarannya, Lengkap!