Lompat ke konten
Home » √ Konsep Dasar Metode Penelitian Pendidikan, Lengkap!

√ Konsep Dasar Metode Penelitian Pendidikan, Lengkap!

Daftar Isi

Konsep Dasar Metode Penelitian Pendidikan – Metode adalah cara kerja yang bersistem dan teratur untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan, sedangkan penelitian adalah pemeriksaan yang teliti; penyelidi kan; kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.[1]

Konsep Dasar Metode Penelitian Pendidikan
Konsep Dasar Metode Penelitian Pendidikan

Pengertian metode, berasal dari kata metodos (yunani) yang dimaksud adalah cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu objek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya. Metode secara luas dianggap sebagai esensi dari pendekatan ilmiah untuk penelitian.

Konsep Dasar Metode Penelitian Pendidikan

Rosady Ruslan mengutip pendapat Soejono Soekarto (1989:5), penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan kontruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten. Oleh karena itu dengan kegiatan yang sistematis dan terkontrol maka akan mudah dan hasil yang memuaskan dalam sebuah penelitian.

Ciri – ciri penelitian

  1. Objektifitas dalam penyajian yang deskriptif, sistematis, dan analisis bertindak sesuai dengan fakta dan kondisi pada saat ini
  2. Serba relative, bahwa kebenaran ilmiah yang diajukan bukanlah hal yang mutlak dan hasilnya dimungkinkan dapat dibantah atau diuji kebenarannya.
  3. Skeptis, adanya keraguan atas pernyataan yang belum memiliki kekuatan dasar-dasar pembuktian.
  4. Netral, dalam mengungkapkan fakta yang sesungguhnya tidak berkaitan dengan nilai-nilai baik atau buruk.
  5. Sederhana, tidak terlalu rumit dalam kerangka berfikir, perumusan pernyataan dan pembuktiannya tetap berdasarkan kebenaran ilmiah.[2]

Manusia pada dasarnya memiliki kodrat ingin tahu segala sesuatu yang terjadi disekelilingnya. Untuk memenuhi hasrat tersebut manusia selalu mencari, meneliti, menelaah hal yang dipertanyakan. Hasrat ingin tahu tadi bisa dipenuhi dan diketemukan melalu metodologi penelitian atau cara yang sistematis dan terkontrol.[3]

Metode tersebut diperlukan ketat dikontrol percobaan, dengan kontrol yang sangat besar dan kelompok eksperimen, sehingga seseorang bisa melihat dengan jelas perbedaan yang intervensi tertentu mungkin membuat. Tapi ini pada gilirannya diperlukan artikulasi sangat berhati-hati dari hipotesis yang akan diuji, dan yang pada gilirannya diperlukan canggih. Proses pemurnian masalah merasa (merasa sesering bukan oleh pasien sebanyak oleh peneliti medis) ke dalam satu set diuji hipotesis. Selanjutnya, percobaan skala besar semacam itu harus memperhitungkan penelitian yang lain telah dilakukan di daerah yang sama.

Tapi itu diperlukan menyusun potongan penelitian yang lebih sering daripada tidak, didasarkan pada sampel yang berbeda atau yang membuat asumsi-asumsi yang sedikit berbeda. Oleh karena itu, merupakan bagian penting dari pemurnian bukti terletak pada tinjauan sistematis penelitian yang ada, menolak bahwa yang melakukan tidak memenuhi kriteria eksperimental ketat, diabaikan bahwa di mana data dan metode yang kurang jelas, mana mungkin mendamaikan dasar yang berbeda untuk sampel, mengidentifikasi di mana penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengisi kesenjangan dalam pengetahuan kita berbasis ilmiah.

Dalam buku sukardi, mereka memerlukan alat untuk dapat memecahkan problem keterasingan tersebut. Alat instrument yang hendak dibahas secara luas dan sistematik adalah metodologi penelitian yang biasanya berisi tentang cara-cara menggunakan beberapa metode pendekatan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.[4]

Metode Penelitian Pendidikan Dengan beberapa pendekatan

Mengetahui sesuatu tersebut dimulai dari yang global menuju kearah yang lebih detail

Untuk mengetahui struktur mobil misalnya, seseorang dapat menguasai dengan dimulai apa fungsi dan kegunaan mbobil itu bagi manusia, apa peranan mobil, baru ke arah apakah bagian utama mobil tersebut.

Menggunakan pendekatan dari yang spesifik menuju ke arah yang global

Seseorang untuk mengetahui tentang apakah mobil itu dimulai dengan mengadakan kunjungan kerja ke bagian bengkel. Disana ditunjukkan bagian-bagian utama dan proses kerja dan seterusnya.

Menggunakan pendekatan secara ilmiah.

Untuk mengetahui sesuatu seseorang dapat memulai megerahkan hasrat ingin tahu atau permasalahan dapat memulai dari mencari data yang valid, mencari data pendukung dan mencari jawaban permasalahan tersebut.

Cara yang ketiga inilah merupakan pendekatan yang baik untuk mencapai hasil yang memuaskan dengan catatan apabila dilakukan secara intensif dan teliti. Sebagai suatu kegiatan ilmiah, penelitian memiliki karakteritik kerja ilmiah yaitu:

  1. Mempunyai tujuan penelitian, tujuan merupakan hal yang penting dalam penelitian agar fokus pada tujuan yang akan dicapai, seseorang bergerak kemana-mana karena ada tujuan, mahasiswa pergi ke kampus karena bertujuan mencari ilmu, menambah wawasan dan sebagainya, begitu juga dengan penelitian, tujuan harus di tentukan, agar proses penelitian lebih mudah untuk mengontrol, dengan adanya tujuan yang jelas maka batasan-batasan dan keilmuan akan dipersipkan terlebih dahulu agar tercapai hasil maksimal.
  2. Mencakup kegiatan pengumpulan baru, karena penelitian merupakan proses untuk pengetahuan baru yang menambah khasanah keilmuan, maka perlu adanya data-data baru, pengamatan dan observasi sesuai dengan yang diteliti.
  3. Mencakup kegiatan yang terencana dan sistematis.

Kegiatan perencanaan penelitian yang baik adalah sudah direncanakan secara sistematis sejak tahap awal. Sistematika permasalahan tersebut dituangkan dalam bentuk proposal penelitian yang terdiri:

  1. Judul penelitian
  2. Pendahuluan,
  3. Kajian pustaka
  4. Metode penelitian
  5. Jadwal penelitian, personalia.
  6. Anggaran penelitian dan lampiran-lampiran yang relefan
  7. Mencakup kegiatan secara terkendali.

Maksudnya, dalam batas-batas tertentu peneliti harus menentukan fenomena-fenomena yang akan diamatinya dan memisahkannya dari fenomena lain yang mengganggu. Sehingga akan memudahkan penelitian yang akan fokus pada tujuan hasil penelitian yang tolak ukur sementara pada hipotesis yang telah direncanakan pada proposal penelitian.

Mencakup kegiatan yang objektif.

Maksudnya, bahwa semua pengamatan, telaah yang dilakukan, dan disimpulkan yang diambil oleh peneliti tidak boleh didasari oleh subjektivitas pandangan pribadi dan pengaruh kepentingan fihak lain. Hasil penelitian tidak boleh tercemar oleh pandangan subjektif peneliti ataupun oleh tekanan dari luar.

Mencakup penelitian yang tahan uji.

Maksudnya, menyimpulkan penelitian harus merupakan hasil dari telaah yang didasari oleh teori yang solid dan metode yang benar sehingga siapapun yang akan melakukan replikasi penelitian termaksud tentu akan sampai pada kesimpulan yang serupa.[5] Hasil penelitian merupakan sebuah khasanah keilmuan yang akan memberikan manfaat dan hikmah bagi pembacanya maka harus memberikan data-data yang ontentik dan mendapatkan dari sumber yang jelas mata rantainya.

Metodologi penelitian merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana prosedur kerja mencari kebenaran. Prosedur kerja mencari kebenaran sebagai filsafat dikenal sebagai filsafat epistemology. Kualitas kebenaran yang diperoleh dalam berilmu pengetahuan terkait langsung dengan kualitas prosedur kerjanya.

Itulah Konsep Dasar Metode Penelitian pendidikan yang dapat saya sampaikan. semoga bermanfaat

[1] Kamus Besar Bahasa Indonesia

[2] Rosady Ruslan, Public Relations dan komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo pesada, 2008), 24

[3] Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), 2

[4] Ibid., 2

[5] Saifuddin Azwar, Metode Penelitian Kegiatan Ilmiah, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset, 2004), 4


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *