Lompat ke konten
Home » √ Pengertian Penelitian dan Metode Ilmiah, Lengkap dari A – Z

√ Pengertian Penelitian dan Metode Ilmiah, Lengkap dari A – Z

Daftar Isi

Pengertian Penelitian dan Metode Ilmiah
Penelitian

Pengertian Penelitian dan Metode Ilmiah – Sebelum kita membahas lebih banyak tentang seluk beluk penelitian maka kita harus memahami makna penelitian itu sendiri. Dalam bahasa Inggris penelitian disebut juga dengan research yang kemudian diindonesiakan menjadi kalimat “riset”, yang memiliki arti penelitian.  Kata “penelitian” dan “riset”[1] memiliki makna yang sama dan dapat dipertukarkan.

Pengertian Penelitian dan Metode Ilmiah

Pengertian Penelitian secara Bahasa

Secara etimologis, research berasal dari dua kata, yaitu re dan search. Re berarti kembali atau beulang-ulang dan search berarti mencari, menjelajahi, dan menemukan makna kembali secar berulang-ulang.[2] Berarti penelitian adalah kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang untuk membangun sebuah hukum, dalil, generalisasi, memvalidasi, atau menguji teori yang sudah ada.

Penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif.[3]

Pengertian Penelitian secara Istilah

Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwasanya pengertian Penelitian adalah kegiatan mengumpulkan data dengan cara dokumentasi, observasi ataupun kuesioner yang dilakuka dengan langkah kerja tertentu. Setelah cukup mendapatkan data yang diinginkan oleh peneliti, barulah seorang peneliti melakukan analisa-analisa berdasarkan data yang didapatkan, yang kemudian  diambillah kesimpulan untuk selanjutnya dilakukan tindakan-tindakan sebagai langkah perbaikan dari hasil temuan yang terdapat dalam penelitian.

Dari kata penelitian, orang mulai mereka-reka tentang adanya hal-hal yang “masih gelap” masih menjadi “Tanda Tanya” ” belum jelas” atau masih misterius. Oleh karena itu perlu pengungkapan rahasia dibalik itu, rahasia manayang akan menjelaskan semua ” ketidak jelasan” semua yang ” masih gelap” dan semua yang masih “misterius.”[4]

Berdasarkan pengertian diatas, secara garis besar pengertian ini dapat diartikan sebagai proses pengungkapan segala sesuatu yang belum jelas atau samar dengan suatu cara atau metode pengungkapan, selanjutnya hal tersebut disebut dengan metodologi penetitian.

Penelitian ( Research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan masalah. Fungsi penelitian adalah mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan serta memberikan alternative bagi kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah. Penjelasan dan jawaban terhadap permaslahan itu dapat bersifat abstrak dan umum sebagaimana halnya dalam penelitian dasar (basic Research) dan dapat pula sangat kongkret dan spesifik seperti biasanya ditemui pada penelitian terapan (Applied research)[5]

Setiap manusia yang diciptakan oleh Allah dalam kehidupannya pernah melakukan penelitian meski dilakukan dengan sangat sederhana. Misalnya : seorang Nelayan merasakan bahwasanya hasil Tangkapannya mulai berkurang, maka ia mulai menerka-nerka setiap masalah yang terjadi, mulai dari musim, air pasang laut, tercemarnya limbah sampai dengan hal-hal yang mistis, misalnya kurangnya sesajen, marahnya nyai Roro kidul, kurangnya keberuntungan karena tidak mandi dsb. Hingga pada akhirnya nelayan tersebut menyimpulkan bahwasanya yang menjadikan tangkapannya menurun disebabkan karena Rusaknya terumbu karang.

Kesimpulan Penelitian

Dari illustrasi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwasanya, semua orang di dunia ini pernah melakukan penelitian, penelitian tidaklah dilakukan oleh para ilmuwan saja. Tetapi sering pula dilakukan oleh orang-orang awam di sekitar kita . Kita tinggal membatasi, penelitian mana yang dilakkan oleh orang awam dan tingkat penelitian mana yang dilakukan oleh seorang ilmuwan.

Penelitian yang dilakukan oleh orang-orang awam adalah dengan tanpa melalui penelitian ilmiah , yaitu dengan cara non ilmiah. Disebut dengan unscientific. Oleh karena itu kebenaran yang  diperoleh  dari  unscientific  ini tidak dapat disebut dengan scientific truth. [6]

Alasan Muncul Metode Ilmiah

Pada mulanya orang harus berbuat apa terhadap dorongan ingin tahunya. Oleh karena itu orang berbuat pasif terhadap dorongan tersebut. hal itu karena tingkat pengetahuannya yang masih sangat rendah pada waktu itu. Akibatnya semua pengetahuan (kebenaran) diperoleh secara kebetulan.[7]

Kebenaran melalui otoritas membutuhkan orang yang lain yang dapat dijadikan subyek ketergantungan, karena dengan pendekatan ini sadar atau tidak, telah mengakui ketidakmampuan rasio seseorang untuk memecahkan problem kebenaran. Otoritas membuat  orang tergantung padanya pada ketaklidan, sehingga hal tersebut dalam tabung kebekuan yang abadi.[8]

hal yang disebutkan diatas juga merupakan  cara manusia untuk menambah pengetahuannya, secara umum manusia belajar  dari penelitian yang bersumber deri pengalamannya sehari-hari. Berbeda dengan penelitian ilmiah,  ” penelitian ilmiah sangat memperhatikan pada kebenaran ilmiah (scientific truth), selain itu juga sangat memperhatikan cara-cara untuk memperoleh kebenaran ilmiah itu, cara ilmiah itu disebut juga dengan (Scientific research)  disebut juga dengan metodologi penelitian.”

Colin nevil dari University of Bradford, dalam scholl of management mendefinisikan bahwasanya Research is a process of enquiry and investigation; it is systematic, methodical and ethical; research can help solve practical problem and increase knowledge “[9] yang dimaksud disini adalah penelitian adalah penyelidikan dan penyidikan, hal itu terbentuk secara sitematis, terdapat beberapa metode pengambilan data dan analisa, dan memiliki kode etik yang harus dilakukan oleh seorang peneliti, sehingga pada akhirnya penelitian dapat membantu memecahkan masalah praktis  yang ada di sekitarnya dan menambah ilmu pengetahuan yang dimilikinya.

Dalam memberikan definisi riset Morton  L. Arkafa menulis di dalam bukunya “Research answer such questiont through the application of tested procedurs to social work problems, this scientific method has proved to be the most trustworty known source of knowledge, altough its use cannot guarantee that a given scientific undertaking produces the best information, it is more likely to do so than any other procedures currently known.” [10] tulisan ini menjelaskan bahwasanya penelitian menjawab demikian banyak pertanyaan melalui penerapan prosedur yang dapat diuji dari setiap masalah-masalah sosial. Metode ilmiah ini telah terbukti menjadi sumber ilmu pengetahuan yang paling dikenal dan dapat dipercaya. Meskipun hal itu tidak dapat menjamin bahwa pekerjaan ilmiah ini menghasilkan informasi yang baik. Hal tersebut lebih diminati daripada prosedur lain yang dikenal saat ini.

Dalam mencari dan menguji kebenaran, penelitian masih menjadi metode utama untuk mencari ilmu baru atau menguji teori-teori yang sudah ada kebenaran dan kesahihannya.

Karakteristik metode ilmiah 

  1. Metode yang digunakan harus bersifat kritis, analistis.[11]
  2. Metode harus bersifat ilmiah
  3. Metode harus bersifat obyektif
  4. Metode harus bersifat konseptual dan teoritis.
  5. Metode bersifat empiris.[12]

Penutup

Mungkin itu sedikit informasi seputar Pengertian Penelitian dan Metode Ilmiah yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat.

[1] Sudarwan danim, menjadi peneliti kualitatif (Bandung : Pustaka setia, 2002), 24

[2]  Ibid, 25

[3] Nana syaodih sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja Rosda karya, 2006), 5.

[4] Burhan bungin, Metodologi penelitian social; format-format kuantitatif dan kualitatif (Surabaya: Airlangga university press, 2001), 8

[5]Dharminto,Metode penelitian dan penelitian sampel http://eprints.undip.ac.id/5613/1 / METODE _PENELITIAN _-_dharminto.pdf, (2007), 1

[6] Ibid, 9.

[7]  Ibid 10

[8]  Ibid, 12

[9] Colin nevil, Effective learning service Introduction to research and research methods (United Kingdom: Bradford university: 2007), 1

[10] Morton l arkava & thomas a. Lane, Beginning social work research (US : Ally and bacon inc, 1983), 3.

[11] Jonathan Sarwono, Metode Penelitian kuantitatif & kualitatif (Yogyakarta: Graha ilmu, 2006), 15

[12] Ibid, 16


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *