Lompat ke konten
Home » Archives for admin _brow » Halaman 4

admin _brow

Saya adalah Anak muda pengangguran. hehe, karena dengan menganggur. Saya dapat menulis dan berbagi informasi kepada anda semua!

√ Karakteristik Pendidikan Persaudaraan Sufi, Lengkap!

Karakteristik Pendidikan Persaudaraan Sufi. Institusi pendidikan para sufi sebenarnya telah ditemukan di masa-masa awal abad Islam dalam bentuk semacam madrasah. Hal ini terbukti dengan ditemukannya madrasah Hasan al-Bashri di Bashrah, di bawah asuhan Hasan al-Bashri yang lahir pada tahun 21 H/632 M. Kemudian muncul pula madrasah Tasawwuf di Madinah di bawah asuhan Sa’id bin Musayyab (13-94 H). Lalu di Kufah muncul madrasah Sufyan al-Thaury (97-161 H). Hal ini menunjukkan bahwa sesungguhnya institusi pendidikan sufi telah ada sejak masa sesudah sahabat dan pertengahan masa tabi’in. Pada masa-masa berikutnya muncul pula tokoh-tokoh sufi ternama misalnya, Sirr al-Saqathy (w. 253 H), Ma’ruf al-Kurkhi (w. 201 H), Harits al-Muhasibi (w. 243 H), Dzu al-Nun al-Mishry (w. 240 H), Abu Yazid al-Basthami (w. 261 H).Selengkapnya »√ Karakteristik Pendidikan Persaudaraan Sufi, Lengkap!

√ Lembaga Wakaf dan Pengembangan Pendidikan Islam di Indonesia

A. Sumber Pendanaan Lembaga Pendidikan Islam

Lembaga Wakaf dan Pengembangan Pendidikan Islam – Pada dasarnya sumber pendanaan pendidikan Islam dimasa Klasik, pertengahan dan masa sekarang/ modern semuanya mempunyai sumber pendidikan yang sama, yaitu sumber pendaan pendidikan Islam yang berasal dari Subsidi Pemerintah dan Sumber pendaan pendidikan islam yang bersumber dari lembaga donasi (pengeloaan zakat dan wakaf), pendanaan yang bersumber dari swasta dan sumber pendanaan yang bersumber dari Individu perorangan.

Lembaga Wakaf dan Pengembangan Pendidikan Islam
Lembaga Wakaf dan Pengembangan Pendidikan Islam

Selengkapnya »√ Lembaga Wakaf dan Pengembangan Pendidikan Islam di Indonesia

√ Ulama’ dalam Sistem Pendidikan Islam di Indonesia

Ulama’ dalam Sistem Pendidikan Islam di Indonesia wajib anda ketahui setidaknya agar anda lebih mengetahui seputar peran ulama’. serta pengaruhnya dalam sistem pendidikan islam di indonesia. Maka dari itu, di bawah ini kita ulas secara lengkap.

Pengertian profesionalisme ulama dan pendidikan islam

1. Pengertian Profesionalisasi

Ulama’ dalam Sistem Pendidikan Islam di Indonesia – Istilah profesionalisme adalah suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, atau kecakapan yang memenuhi satndart mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi[4].

2. Pengertian ulama

Kata ulama adalah berasal dari kata Jama’-A’lima yang mempunyai arti seseorang yang memiliki ilmu yang mendalam, luas dan mantap[5]. Dalam alqur’an terdapat dua kata ulama yaitu pada surat Fatir:28[6] dan surat Asy Syu’ara:197[7]. Nabi Muhammad SAW memberikan rumusan tentang ulama itu sendiri yaitu bahwa ulama adalah hamba Allah yang berakhlak Qur’ani yang menjadi “warotsatul ambiya[8]”, “qudwah[9] kholifah sebagai pengemban amanah Allah SAW, penerang bumi, pemelihara kemaslahatan dan kelestarian hidup manusia.Selengkapnya »√ Ulama’ dalam Sistem Pendidikan Islam di Indonesia

√ Pendidikan Islam dalam Perspektif Syed M Nuqib Al-Attas

Biografi Syed M. Nuqib Al-Attas

Pendidikan Islam dalam Perspektif Syed M Nuqib Al-Attas. Al-Attas merupakan seorang filosof yang mempunyai nama lengkap Syed Muhammad Naquib Ibn Ali Ibn Abdullah Ibn Muhsin al-Attas. beliau dilahirkan di bogor jawa barat bertepatan pada tanggal 05 September 1931[1]. Ayah beliau bernama Syed Ali Al-Attas Ayahnya berasal dari Arab yang silsilahnya merupakan keturunan ulama dan ahli tasawuf yang terkenal dari kalangan Sayid yang menurut sebagian kalangan silsilah beliau sampai pada Nabi, sedangkan ibunya bernama Syarifah Raqu’an Al-Aydarus, berasal dari bogor dan merupakan keturunan Ningrat sunda di sukapura[2].Selengkapnya »√ Pendidikan Islam dalam Perspektif Syed M Nuqib Al-Attas

√ Subject Matter Curriculum, Integrated dan Correlated Curriculum

Subject Matter Curriculum, Integrated Curikulum dan Correlated Curriculum
Subject Matter Curriculum, Integrated Curikulum dan Correlated Curriculum

A. Subject matter kurikulum

Subject Matter Curriculum, Integrated Curikulum dan Correlated Curriculum – Subject Curriculum terdiri dari mata pelajaran subject yang terpisah-pisah. Subject adalah himpunan pengalaman (pengetahuan) manusia yang disusun secara logis-sistematis oleh para ahli.[2] Subject matter CurriculumYaitu kurikulum yang menyajikan mata pelajaran yang terpisah-pisah satu sama lain.Selengkapnya »√ Subject Matter Curriculum, Integrated dan Correlated Curriculum

√ AL-AZHAR ; Masjid dan Pusat Pendidikan Tinggi Islam

A. Sejarah berdirinya al-Azhar

Setelah Dinasti Fatimiyyah menguasai Mesir, maka keinginan untuk menancapkan kekuasaanya dan menyebarkan madhabnya menjadi keinginan pertamanya. Apalagi masyarakat muslim Mesir saat itu adalah Muslim Sunni, sedang Dinasti Fatimiyyah bermadhab Syi’ah Ismailiyyah. Maka perlu suatu pusat dakwah untuk tujuan politiknya tersebut. Maka perlu didirikan pusat-pusat pendidikan , yang disitu akan berkumpul banyak orang dan berguna untuk menyelenggarakan ta’lim menyebarkan ilmu. Kemudian menentukan para syeh untuk tinggal disitu dan mengajarkan ilmu,membimbing mereka, maka didirikanlah Jami’ al-Azhar.[1]Selengkapnya »√ AL-AZHAR ; Masjid dan Pusat Pendidikan Tinggi Islam

√ Sumber Belajar dan bahan Ajar dalam Pendidikan Agama Islam

Sumber Belajar dan bahan Ajar dalam Pendidikan Agama Islam1. Sumber Belajar

Sumber Belajar dan bahan Ajar dalam PAI – Sumber belajar adalah semua sumber yang dapat dipakai oleh peserta belajar, baik secara individual maupun kelompok untuk memudahkan terjadinya proses belajar. Menurut Subandijah, pengertian sumber belajar pada dasarnya merupakan suatu daya yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan proses belajar mengajar, baik langsung ataupun tidak, baik sebagian atau keseluruhan.Selengkapnya »√ Sumber Belajar dan bahan Ajar dalam Pendidikan Agama Islam

√ Tinjauan Umum Tentang Teknologi, Kajian Lengkap!

Tinjauan Umum Tentang Teknologi
Tinjauan Umum Tentang Teknologi

1. Pengertian teknologi

Teknologi berasal dari istilah teckne yang berarti keterampilan. Menurut Dictionary of Science, teknologi adalah penerapan pengetahuan teoritis pada masalah-masalah praktis. Untuk membatasi pengertian teknologi yang luas, maka pengertian teknologi dapat dikelompokan sebagai berikut :

Teknologi sebagai barang buatan

Tidak ada manusia yang sempurna, semua pasti memiliki kelemahan. Kelemahan yang ada pada diri manusia itu kemudian diminimalisir dengan adanya teknologi agar kelemahan yang dimiliki manusiapun menjadi sedikit berkurang. Tetapi barang-barang buatan tidak hanya terbatas pada kelemahan manusia saja tetapi sesuatu yang tadinya belum terpikirkan.Selengkapnya »√ Tinjauan Umum Tentang Teknologi, Kajian Lengkap!

√ Filsafat Pendidikan Islam; Pengertian dan Kedudukan

Filsafat Pendidikan Islam; Pengertian dan Kedudukan
Filsafat Pendidikan Islam; Pengertian dan Kedudukan

A. Pengertian Filsafat Pendidikan Islam

Filsafat Pendidikan Islam; Pengertian dan Kedudukan – Filsafat Pembelajaran Islam terbentuk dari perkataan Filsafat, Pendidikan dan Islam. Penambahan kata Islam di akhir itu untuk membedakan filsafat Pembelajaran Islam dari pengertian filsafat pendidikan secara umum. Dengan demikian filsafat pendidikanIislam mempunyai pengertian secara khusus yang ada kaitannya dengan ajaran Islam.Selengkapnya »√ Filsafat Pendidikan Islam; Pengertian dan Kedudukan

√ Kurikulum Berwawasan Gender, Kajian Lengkap!

Pengertian kurikulum yang Berwawasan Gender

Kurikulum Berwawasan gender – Kurikulum merupakan program untuk melaksanakan perspektif gender dalam pendidikan. Menurut Elliot sebagaimana dikutip oleh Susilaningsih menyatakan bahwa kurikulum sesungguhnya menggambarkan dan mencerminkan sikap dan pandangan yang ada di kelas, lembaga pendidikan, masyarakat, dan negara mengenai isu-isu tertentu.[3] Oleh karena itu kurikulum menggambarkan tujuan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan kehendak manusia yang membuat kurikulum. Kehendak manusia siapapun dan dimanapun pada dasarnya menghendaki terwujudnya masyarakat yang adil, tanpa diskriminasi dan subordinasi terhadap salah satu jenis kelamin. Selengkapnya »√ Kurikulum Berwawasan Gender, Kajian Lengkap!