Daftar Isi
Pengertian dan Konsep Variabel Penelitian – Secara bahasa, kata variabel diserap dari Bahasa Inggris yakni dari kata variable yang mempunyai arti faktor tidak tetap atau berubah-ubah. Akan tetapi dalam kamus Bahasa Indonesia kontemporer, kata variabel lebih umum merujuk kepada kata “bervariasi”. Sehingga bisa disimpulkan bahwa variabel adalah sesuatu yang bisa berubah-ubah dan semua hal di dunia ini bisa dikatakan sebagai variabel, karena memang segala sesuatu yang ada di dunia ini pasti berubah, akan tetapi pemilihan variabel tergantung pada pemilahan sebagaimana disebutkan pada pendahuluan. [1]
Pengertian Variabel Penelitian dalam penelitihan ilmiah
Definisi variabel juga diungkapkan oleh beberapa pakar, diantaranya adalah F.N. Kerlinger dalam bukunya yang berjudul Behavioral Research [2] bahwa “variabel adalah sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran”. Sejalan dengan definisi diatas, Prof. Drs. Sutrisno Hadi juga dalam bukunya Metodologi Reserch juga menyebutkan bahwa “variabel adalah gejala yang bervariasi, misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai variasi laki-laki dan perempuan. Sehingga bisa disimpulkan bahwa variabel adalah obyek penelitian yang bervariasi”.[3]
Dari dua definisi diatas, maka pemakalah bisa menyimpulkan bahwa yang disebut sebagai variabel adalah segala konsep yang memiliki variasi atau nilai lebih dari satu. Seperti halnya variabel hewan mempunyai variasi herbivora dan karnivora. Sebagaimana yang diungkapkan oleh F.N. Kerlinger di atas, maka yang disebut variabel tidak hanya sesuatu yang bisa di visualisasikan saja, akan tetapi segala sesuatu yang tidak bisa dilihat dengan mata juga bisa dikategorikan sebagai variabel. Sebagaimana positive thinking dan negative thinking dalam konsep prasangka.
Variabel akan muncul dengan sendirinya ketika seseorang sudah menentukan tema besar apa yang akan dia kupas. Dari tema besar itu sudah bisa dibaca variabel yang akan dipergunakan dalam penelitian selanjutnya, akan tetapi pengklasifikasian dan penentuan secara sistematis barulah dimunculkan setelah seorang peneliti menentukan masalah, studi pendahuluan, merumuskan masalah, menentukan anggapan dasar yang kemudian menjadi hipotesis, setelah itu dilanjutkan dengan dengan memilih pendekatan, yang kemudian dilanjutkan dengan menentukan varibel.[4]
Menurut James H. McMillan dalam bukunya Educational Research varaibel merupakan representasi dari konsep atau karakteristik. Para peneliti selalu menggunakan kata variabel, bukan konsep atau karakteristik, karena banyaknya variasi yang muncul dalam sebuah penelitian, variasi yang muncul bisa dalam bentuk kategori-kategori atau angka. Variabel adalah sebuah konsep yang mempunyai beberapa nilai. Hal ini lah yang diungkapkan oleh Moh Nadzir dalam bukunya Metode Penelitian. Sedangkan dalam pembahasan penilitian ilmiah, konsep mempunyai dua macam, yaitu:
Konsep Variabel Penelitian dalam penelitihan ilmiah
Konsep ilmu-ilmu natura
Konsep yang semacam ini adalah konsep yang bisa diukur dengan jelas. Seperti berat, gaya, energi, masa, luas, panjang, dan suhu. Berat merupakan suatu konsep yang bisa diukur dengan jelas, seperti berat Andi yang gemuk yakni 90 kg, sedangkan berat Ari yang kurus adalah 35 kg. Secara singkat kata, konsep ilmu-ilmu natura bisa dengan mudah diketahui.
Konsep sosial
Konsep yang semacam ini cenderung lebih abstrak dan sulit untuk diukur. Konsep ilmu sosial adalah seperti persepsi, minat, kegembiraaan, tingkat kecerdasan. Konsep ilmu sosial perlu untuk diperjelas dan diubah bentuknya, sehingga bisa mempermudah untuk dipergunakan secara operasional [5], yang dimaksud dengan didefinisikan secara operasional adalah merubah suatu konsep agar lebih jelas dan tidak membingungkan, serta untuk bisa diobservasi dan diukur.[6] salah satu cara perubahan operasional yakni dengan cara konsep ini dirubah ke dalam bentuk skala.
Sebagaimana telah disebutkan diatas, bahwa penggunaan variabel dalam satu penelitian dengan penelitian lainya pasti berbeda. Selain karena faktor ruang lingkup penelitian, pemilihan variabel juga tergantung kepada landasan teoritis. Jumlah variabel yang digunakan juga pasti berbeda, hal ini sangat bergantung kepada kecanggihan rancangan penelitian. Maka semakin sederhana suatu rancangan tesebut, maka variabel yang digunakan juga sedikit, akan tetapi ketika suatu penelitian tersebut menggunakan rancangan yang lebih canggih, maka secara otomatis variabel yang digunakan juga pasti lebih bervariasi lagi.[7]
Sebagai contoh adalah sebuah hipotesis sebagaimana berikut “ada perbedaan pemahaman materi ajar antara siswa yang diajar oleh hanya satu guru saja dan yang diajar oleh beberapa guru di kelas dua SD”. Maka ada dua variabel utama yang digunakan dalam hipotesis ini, yaitu pemahaman materi yang diajarkan dan jumlah guru yang mengajar. Selain itu peneliti juga mungkin bisa menambahkan variabel yang berupa jenis kelamin atau IQ.
Penutup
Mungkin itu sedikit informasi seputar Pengertian dan Konsep Variabel Penelitian, semoga bermanfaat, baca juga pengertian penelitian dan metode ilmiah
[1] M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif:Komunikasi, Ekonomi, Dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainya (Jakarta: Prenada Media Group, 2006), 59.
[2] Yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian;Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), 97.
[3] ibid
[4] Ibid; 96.
[5] Nadzir, Metode, 122.
[6] John W. Best yang disunting oleh Sanapiah Faisal dan Mulyadi Guntur Waseso, Metodologi Penelitian dan Pendidikan (Surabaya: USANA NASIONAL, 1982), 83.
[7] Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan (Jakarta: Prenada Media Group, 2010), 109.