Daftar Isi
Pengertian Filsafat yunani dan sejarah kemunculannya merupakan pembahasan yang menarik sebelum kita membahas terkait dengan perkembangan peradaban islam di arab pada zaman klasik islam. tentu ini merupakan kelanjutan dari pembahasan [baca: Transformasi tradisi islam] dari Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab (فلسفة), yang juga diambil dari bahasa Yunani; Φιλοσοφία (philosophia).
Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia= persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = “kebijaksanaan”). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang “pencinta kebijaksanaan”. Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut “filsuf”.[1]
Pengertian Filsafat Yunani dan Sejarah Kemunculannya
Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
Pengertian Filsafat
Berikut ini pengertian filsafat menurut para tokoh :
1. Menurut Plato ( 427-347 SM) filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada.
2. Aristoteles (384-322 SM) yang merupakan murid Plato menyatakan filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda.
3. Marcus Tullius Cicero (106 – 43 SM) mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha untuk mencapainya.
4. Al-Farabi (wafat 950 M) filsuf muslim terbesar sebelum Ibn Sina menyatakan filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakekatnya yang sebenarnya.
5. Pengertian filsafat menurut Harun Nasution filsafat adalah berfikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas (tak terikat tradisi, dogma atau agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalan.
Sejarah Filsafat
Filsafat, terutama Filsafat barat muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke 7 S.M.. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai memikirkan dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada [agama] lagi untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.
Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat muncul di Yunani dan tidak di daerah yang beradab lain kala itu seperti Babilonia, Yudea (Israel) atau Mesir. Jawabannya sederhana: di Yunani, tidak seperti di daerah lain-lainnya tidak ada kasta pendeta sehingga secara intelektual orang lebih bebas.
Orang Yunani pertama yang bisa diberi gelar filsuf ialah Thales dari Mileta, sekarang di pesisir barat Turki. Tetapi filsuf-filsuf Yunani yang terbesar tentu saja ialah: Sokrates, Plato dan Aristoteles. Sokrates adalah guru Plato sedangkan Aristoteles adalah murid Plato. Bahkan ada yang berpendapat bahwa sejarah filsafat tidak lain hanyalah “Komentar-komentar karya Plato belaka”. Hal ini menunjukkan pengaruh Plato yang sangat besar pada sejarah filsafat. Buku karangan plato yg terkenal adalah berjudul “etika, republik, apologi, phaedo, dan krito”.[2]
Pemikiran Filsafat sebenarnya merupakan konsep dasar mengenai kehidupan dan visi kedepan manusia. Dalam suatu himpunan/ komunitas, pemikiran filsafat dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kebudayaan masing-masing, melintasi ruang dan waktu sampai akhirnya filsafat berkembang keseluruh penjuru dunia dan membentuk cirinya sendiri dari setiap daerah dan suku bangsa yang kemudian berkontribusi besar dalam peradaban di daerah tersebut.
Penutup
Sekian dari pembahasan tentang pengertian filsafat yunani dan sejarah kemunculan ini, sebagai tambahan informasi [baca: Filsafat Ilmu dan Tujuannya] semoga bermanfaat dan selamat berbelanja
[1]dalam http://.wikimedia.org.portal. filsafat
[2]Philips K.Hitti, History of Arabs, (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2013), 150.