Lompat ke konten
Home » √ Tata Cara Sholat Subuh dan Bacaannya beserta Gambarnya, (Lengkap!)

√ Tata Cara Sholat Subuh dan Bacaannya beserta Gambarnya, (Lengkap!)

Daftar Isi

Tata Cara Sholat Subuh dan Bacaannya beserta Gambarnya. Sebagai umat islam kita wajib tahu tentang tata cara mengerjakan sholat subuh yang benar. Karena sholat merupakan rukun islam ke-dua yang mana wajib dikerjakan dan apabila tidak dikerjakan akan mendapat dosa. cara sholat subuh wanita dan pria tidak ada bedanya dalam bacaan dan gerakannya.

Tata cara Sholat Subuh lengkap
Sholat Subuh

Keutamaan Sholat Shubuh

Seperti sholat wajib 5 waktu yang lainnya. Sholat subuh jika ditinggalkan akan mendapatkan dosa. selain itu, Jika seseorang meninggalkan sholat subuh maka dia akan merugi. Sebab sholat subuh memiliki banyak keutamaan. Dalam Hadis Riwayat Muslim, disebutkan bahwa bila dikerjakan berjamaah pahalanya dihitung seperti sholat semalam penuh dan orang yang mengerjakan sholat subuh dijanjikan masuk surga.

Di waktu subuh terdapat solat sunnah fajar yang dalam beberapa riwayat dijelaskan keutamaan dari sholat sunnah tersebut. yaitu lebih utama dari dunia dan seisinya. maka dari itu, hemat penulis. sebaiknya bangun pagi kemudian sholat tahajut selanjutnya berzikir dan membaca alqur’an, jika sudah terdengar azan subuh maka lakukanlah sholat sunnah fajar dan dilanjut sholat subuh berjamaah. dijamin di hari yang akan anda lalui akan merasakan keberkahan. Di bawah ini terdapat keutamaan sholat subuh yang lainnya,

Pembeda antara orang mukmin dan munafiq

Rasulullah SAW bersabda: “Shalat terberat bagi orang-orang munafik adalah shalat ‘Isya dan Subuh. Padahal seandainya mereka mengetahui pahala pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walaupun harus merangkak.” (HR. Ahmad).

Setara dengan sholat semalam suntuk

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang melaksanakan shalat ‘Isya secara berjamaah maka ia seperti shalat malam separuh malam. Dan barang siapa mengerjakan shalat subuh secara berjamaah maka Ia seperti shalat malam satu malam penuh.” (HR. Muslim).

Mendapatkan Perlindungan dari Allah SWT

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa melaksanakan shalat Subuh secara berjamaah maka ia berada dalam perlindungan dari Allah SWT.” (HR. Ibnu Majah).

Haram masuk neraka

Rasulullah SAW bersabda: “Tidak akan masuk neraka, orang yang melaksanakan shalat sebelum matahari terbit dan sebelum tenggelamnya.” (HR. Muslim)

Tata Cara Sholat Subuh

Tidak sedikit yang bertanya sholat subuh berapa rakaat? hemm.. pertanyaan khonyol. Sholat subuh terdiri dari dua rakaat yang dikerjakan sebelum terbit fajar. Meskipun hanya dua rekaat, tidak sedikit umat islam yang menginggalkan sholat subuh diwaktu yang sudah di tentukan. Mereka bangun kesiangan sehingga sholat subuhnya dikerjakan dengan cara di khodo’, tapi masih mending kan dari pada tidak sholat sama sekali. hehe.. lain waktu akan saya bahas bagai mana melakukan sholat dengan cara di khodo’. hemm. biar gak lama-lama mari kita perhatikan tata cara mengerjakan sholat subuh yang baik dan benar.

Tata Cara Sholat Subuh beserta Bacaannya dan gambarnya
Tata Cara Sholat

1. Niat Sholat Subuh Munfarid, Menjadi Makmum dan Imam

Tulisan niat sholat subuh

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لله تَعَالَى

niat sholat subuh sendiri latin dengan tidak membaca [makmuuman / imaaman]

Ushallii fardash-Shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman] lillaahi ta’aalaa.

Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Shubuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah Ta’ala.

2. Takbiratul Ihram

Tata cara Melakukan takbiratul ihram yaitu dengan semua jari-jari dirapatkan dihadapkan kedepan dan mengangkat kedua tangan ujung jarinya sejajar dengan Pundak atau Telinga, seraya mengucapkan “Allaahu Akbar”. Pandangan mata melihat kearah tempat sujud.

اَللّهُ اَكْبَرُ

Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

dilanjutkan dengan menyedekapkan kedua tangan dengan posisi tangan kanan di atas tangan kiri seraya mengembangkan jari-jari tangan kanan dengan cara menggenggam tulang pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan.

3. Doa Iftitah

Membaca DOA IFTITAH itu hukumnya Sunah anda tidak membacanya pun sholat anda tetap diterima. Berikut bacaan iftitah,

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيْفاً مُسْلِماً وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila. Inni Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.

Artinya : “Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji Bagi Allah, Pujian Yang Sebanyak-Banyaknya. Dan Maha Suci Allah Sepanjang Pagi Dan Petang. Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit Dan Bumi Dengan Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan Dan Aku Bukanlah Termasuk Orang-Orang Yang Musyrik. Sesungguhnya Sahalatku, Ibadahku, Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk Allah, Penguasa Alam Semesta. Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan Demikianlah Aku Diperintahkan Dan Aku Termasuk Orang-Orang Islam.”

4. Membaca Surat Al-Fatihah

Kemudian membaca surat al-Fatihah :

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Bismillahirrahmaanirrahiim(i). Alhamdu lilla_hi rabbil ‘a_lamin(a). Ar Rahmaanirrahiim(i). Maaliki yaumiddiin(i). Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin(u). Ihdinash-shirraatal musthaqiim(i). Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladh-dhaalliin(a).

Artinya : Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

5. Membaca Ayat-Ayat Dari Al-Qur’an

Kemudian membaca surat atau ayat-ayat tertentu dari al-Qur’an setelah selesai membaca surat al-Fatihah. Pada kali ini kami contohkan adalah surat al-Ikhlas.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. اللَّهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Bismillahir-rahmanir-rahim. Qul huwallahu ahad. Allahus-samad. Lam yalid wa lam yulad. Wa lam yakul lahu kufuwan ahad.

Artinya : Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa, Allah tempat meminta segala sesuatu, (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

6. Ruku dengan tuma’nina

Setelah selesai membaca Ayat Al-Quran Kemudian melakukan ruku’. Yakni dengan cara mengangkat kedua tangan setinggi telinga seraya membaca “Allahu Akbar”,

اَللّهُ اَكْبَرُ

Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Lalu badan membungkuk, kedua tangan menggengam lutut, mata memandang tempat sujud, punggung dan kepala rata, kemudian membaca doa:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaana rabbiyal azhiimi wa bi hamdih – 3 X (Tiga Kali)
Artinya : “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.”

7. I’tidal dengan tuma’nina

Kemudian melakukan i’tidal, yakni bangun dari ruku’ untuk berdiri tegak, dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga, seraya mengucapkan :

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَه
sami’allahu liman hamidah
Artinya : Allah mendengar orang yang memuji-Nya.

Saat i’tidal, Mata memandang tempat sujud dan membaca doa i’tidal

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّموَاتِ وَمِلْءُ الاَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئتَ مِنْ شَيْئٍ بَعْدُ

Rabbanaa lakal hamdu Mil ussamaawaati wamil-ul ardhi wamil-u maasyi’ta min syai-in ba’du.

Artinya : “Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”

8. Sujud

Kemudian dilanjutkan melakukan gerakan sujud dengan membaca “Allahu Akbar” :

اَللّهُ اَكْبَرُ

Allahu’akbar

Artinya : “Allah Maha Besar”

Tata Cara Sujud Yang Benar Dengan kedua lutut terlebih dulu, yakni meletakkan Dahi dan Hidung, Kedua Telapak Tangan, kedua lutut dan Kedua Kaki menempel di lantai (Tempat Sholat), kemudian membaca doa :

سُبْحَانَ رَبِّيَ الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x

Artinya : “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya.” 3x

9. Iftirasy (Duduk Diantara Dua Sujud) dengan tuma’nina

Kemudian bangun dari sujud dengan mengucapkan “Allaahu Akbar”, untuk melakukan duduk di antara dua sujud. Pada saat sudah duduk dengan sempurna [menduduki kaki kiri, dengan telapak kaki kanan berdiri dan jarinya terletak di alas (lantai/tanah) menghadap kiblat] dengan membaca..

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.

Artinya : “Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah aku.”

10. Sujud dengan tuma’nina

Dari posisi duduk lalu kembali melakukan sujud yang kedua kali seraya mengucapkan “Allahuakbar”.

اَللّهُ اَكْبَرُ

Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Tata Cara Sujud Yang BenarMeletakkan Dahi, Hidung, Kedua Telapak Tangan dan Kedua Kaki menempel di lantai (Tempat Sholat), kemudian membaca doa :

سُبْحَانَ رَبِّيَ الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x

Artinya : “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya.” 3x

Setelah membaca doa sujud kedua maka selanjutnya adalah berdiri dari sujud untuk melakukan rekaat kedua. Dianjurkan untuk duduk terlebih dulu Iftirasy tenang [HR. Bukhari 798, Abu Dawud 844] dan boleh mengepalkan tangan atau membuka tangan dengan jari menghadap arah kiblat dan menekan lantai [HR. Bukhari]/ Dipaha[HR. Abu Dawud] untuk mendorong tubuh berdiri tegak (bangkit dari sujud). Sambil mengucapkan “Allahu Akbar” , kemudian bersedakap dan Pandangan mata melihat kearah tempat sujud.

Di rekaat kedua ini, anda melakukannya seperti pada rekaat pertama, namun dimulai dengan membaca surat al-fatihah. serta sebagai pembeda dengan rekaat pertama adalah setelah i’tidal anda dianjurkan untuk membaca do’a qunut kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan takbir (Allaahu Akbar) tanpa mengangkat kedua tangan.

Doa Qunut Sholat subuh

اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ, وَ عَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ, وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ
وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ, وَقِنِيْ شَرَّمَا قََضَيْتَ، فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ
وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ, وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ
تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ, فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ
وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Allaahummahdinii fii man hadaiit, wa aafinii fii man aafaiit, wa tawallanii fi man tawallaiit, wa baarik lii fiimaa a’thaiit. Wa qinii syarra maa qadhaiit. Fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa ‘alaiik. Innahu laa yadzillu maw waalaiit. Wa laa ya’izzu man ‘aadaiit. Tabaarakta rabbanaa wa ta’aalait. Fa lakal-hamdu ‘alaa maa qadhaiit, Astaghfiruka wa atuubu ilaik wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummuyyi wa ‘alaa aalihii wa shahbihii wa sallam.

Artinya: “Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau karuniakan. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan. Karena sesungguhnya Engkau-lah yang menentukan dan tidak ada yang menghukum (menentukan) atas Engkau. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan. Dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau. Segala puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan tobat kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad beserta seluruh keluarganya dan sahabatnya.”

Terdapat beberapa pendapat mengenai Doa Qunut pada saat Sholat Subuh. Membaca Doa Qunut hukumnya adalah sunnah yaitu boleh dibaca dan boleh juga tidak dibaca. Imam Nawawi menerangkan dalam kitab Majmu’nya :

“Dalam Madzhab kita (madzhab Syafi’i) disunnahkan membaca qunut dalam shalat Shubuh, baik karena ada mushibah maupun tidak. Inilah pendapat mayoritas ulma’ salaf”. (al-Majmu’, juz 1 : 504)

tata cara sholat subuh tanpa doa qunut bisa anda lakukan dengan langsung melakukan kerakan sujut setelah i’tidal dengan tidak membaca do’a qunut sholat subuh.

11. Duduk Tasyahhud Akhir

Setelah sujud yang ke dua kemudian melakukan Doa Tahiyat Akhir dengan cara duduk tasyahhud (tahiyat) akhir. Adapun tata cara duduk pada Tasyahhud Akhir ini hendaknya orang yang sholat duduk pada pangkal pahanya yang kiri dengan posisi kaki kiri yang keluar dari bagian bawahnya, sementara telapak kaki kanan dalam posisi tegak.

Tata Cara Duduk Tasyahhud Akhir Yang Benar adalah dengan tangan kiri diletakkan di atas paha kiri dengan posisi jari-jari tangan yang terkembang, dan banyak muslim di Indonesia yang menegakkan jari telunjuk ketika saat mulai membaca bagian kalimat asyhadu an laa ilaaha illallah, terdapat pendapat lain yang menerangkan menegakkan jari telunjuk dimulai dari awal tasyahhud (Atahiyat).

Dengan membaca bacaan Atahiyat Akhir (Tasyahhud Akhir) yaitu :

اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهدُ اَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمِ وَعَلَى اَلِ إِبْرَاهِيْمِ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ مُحَمَّدٍ، كََمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمِ وَعَلَى اَلِ إِبْرَاهِيْمِ . فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

At-tahiyyaatul mubaarakatush-shalawaatuth-thayyibaatulillaahi. Assalaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi. Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin. Wa ‘alaa aali Muhammadin kamaa shallaita ‘alaa Ibraahiim, wa ‘alaa aali Ibraahiim, wa baarik ‘ala Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin, kamaa baarakta ‘alaa Ibraahiim wa ‘alaa aali Ibraahiim, fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiidun.

Artinya : Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan (shalawat), serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan allah.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan (Shalawat) untuk Nabi Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung (Mulia).

12. Salam

Tata Cara Sholat subuh yang terakhir adalah dengan mengucapkan salam (assalaamu’alaikum wa rahmatullaah), yang diikuti dengan menengokkan wajah ke kanan pada saat mengucapkan salam yang pertama dan menengokkan wajah ke kiri pada saat mengucapkan salam yang kedua.

Kesimpulan

Mengerjakan Sholat subuh adalah wajib dilakukan oleh semua umat islam. tidak ada toleransi dalam agama islam jika seseorang tidak menjalankan sholat subuh. neraka adalah tempat yang tepat bagi orang yang tidak menjalankan sholat subuh dengan sengaja. Terkait keutamaan dari sholat subuh juga begitu banyak diantaranya diri kita akan dijaga oleh allah SWT. seperti halnya sholat wajib lainnya. tata cara sembayang subuh terdapat pembeda yang mana dari segi rekaat lebih sedikit dibandingkan sholat wajib lainnya. terdapat bacaan doa qunut yang disunnahkan untuk membacanya.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *