Lompat ke konten
Home » Kebudayaan » Halaman 3

Kebudayaan

√ Al-azhar dan Pusat Pendidikan Tinggi Islam, Lengkap!

Al-azhar dan Pusat Pendidikan Tinggi Islam
Al-azhar dan Pusat Pendidikan Tinggi Islam

Sejarah berdirinya al-Azhar.

Al-azhar dan Pusat Pendidikan Tinggi Islam – Setelah Dinasti Fatimiyyah menguasai Mesir, maka keinginan untuk menancapkan kekuasaanya dan menyebarkan madhabnya menjadi keinginan pertamanya.

Apalagi masyarakat muslim Mesir saat itu adalah Muslim Sunni, sedang Dinasti Fatimiyyah bermadhab Syi’ah Ismailiyyah. Maka perlu suatu pusat dakwah untuk tujuan politiknya tersebut. Maka perlu didirikan pusat-pusat pendidikan , yang disitu akan berkumpul banyak orang dan berguna untuk menyelenggarakan ta’lim menyebarkan ilmu. Kemudian menentukan para syeh untuk tinggal disitu dan mengajarkan ilmu,membimbing mereka, maka didirikanlah Jami’ al-Azhar.Selengkapnya »√ Al-azhar dan Pusat Pendidikan Tinggi Islam, Lengkap!

√ Kajian Islam dan Peradaban Masa Lalu, Lengkap!

Islam dan Peradaban Masa Lalu
Islam dan Peradaban Masa Lalu

Dasar-dasar Peradaban Islam

Islam dan Peradaban Masa Lalu – Analisis historis dan konstektual dalam kajian literatur Islam klasik; adalah kesepakatan keimanan seluruh kaum muslimin bahwa islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw adalah agama yang dihadirkan untuk menjadi petunjuk hidup bagi seluruh umat manusia. Pandangan ini didasarkan pada teks al Qur’an : Dan Kami tidak mengutus kamu (Muhammad) melainkan kepada seluruh umat manusia sebagai pembawa berita gembir Dan sebagai pemberi peringatan tetapi kebanyakan manusia tidakmengetahui”. Dalam teks lain dikemukakan bahwa visi atau tujuan akhir yang dibawa oleh agama ini adalah kerahmatan (kasih sayang). Dan ini bukan hanya bagi manusia tetapi juga bagi alam semesta. Ia adalah agama yang merahmati alam semesta.Selengkapnya »√ Kajian Islam dan Peradaban Masa Lalu, Lengkap!

√ Transformasi Sebuah Tradisi Intelektual Islam

Transformasi Sebuah Tradisi Intelektual Islam
Transformasi Sebuah Tradisi Intelektual Islam

Transformasi Sebuah Tradisi Intelektual Islam di sini mengacu pada langkah-langkah kaum Muslim dalam melembagakan usaha-usaha kependidikannya. Ide dasar yang melandasi gerakan ini adalah penegasan pentingnya literasi, yang secara literar dan semangatnya termuat pada al-Qur’an dan Sunnah yang sekaligus merupakan dua pilar utama penyangga Pendidikan Islam.[1]

Sementara sebelum datangnya Islam, tradisi intelektual sebelum islam bangsa Arab pagan pada dasarnya terbatas pada tradisi lisan, dimana pewarisan pengetahuan, nilai dan tradisi berlangsung dari mulut ke mulut, dari generasi ke generasi.[2] Walaupun (dalam jumlah yang sangat jarang), lembaga pendidikan dasar, kuttab, –kata jadian dari kataba (yang diperuntukkan sebagai tempat belajar tulis-menulis)—sudah dikenal pada zaman Jahiliyah.[3] Sedemikian jarang dan lambatnya perkambangan kuttab tersebut sehingga pada saat Islam hadir, orang Quraisy yang pandai tulis baca hanya 17 orang saja.[4]Selengkapnya »√ Transformasi Sebuah Tradisi Intelektual Islam

√ Tarekat, Tasawuf dan Tipologinya, Kajian Lengkap!

Sejarah munculnya tarekat tasawuf

Tarekat, Tasawuf dan TipologinyaPeralihan tasawuf yang bersifat personal kepada tarekat yang bersifat lembaga tidak terlepas dari perkembangan dan perluasan tasawuf itu sendiri. Semakin luas pengaruh tasawuf, maka semakin banyak pula orang yang berhasrat mempelajarinya. Untuk itu, mereka menemui orang yang memiliki pengetahuan tasawuf yang dapat menuntun mereka.

Tarekat serta Tasawuf dan Tipologinya
Tarekat serta Tasawuf dan Tipologinya

Sebab, belajar dari seorang guru dengan metode mengajar yang disusun berdasarkan pengalaman dakan suatu ilmu yang bersifat praktikal merupakan suatu keharusan bagi mereka. Seorang guru tasawuf biasanya memformulasikan suatu sistem pengajaran tasawuf berdasarkan pengalamannya sendiri. Sistem pengajaran itulah yang kemudian menjadi ciri khas bagi suatu tarekat yang membedakannya dari tarekat yang lain. [1]Selengkapnya »√ Tarekat, Tasawuf dan Tipologinya, Kajian Lengkap!

√ Periodisasi Pemikiran Islam, Kajian Lengkap dari A-Z!

Periodisasi pemikiran islam
Periodisasi pemikiran islam

Periodisasi pemikiran islam klasik (650-1250)

Periodisasi pemikiran islam – Periode klasik dapat dibagi ke dalam dua fase, yaitu fase ekspansi, integrasi dan puncak kemajuan (650-1000); dan fase disintegrasi (1000-1250). Fase pertama (650-1000) yaitu zaman dimana wilayah Islam mulai meluas melalui Afrika Utara sampai ke Spanyol di Barat dan di Persia sampai ke India di Timur. Wilayah itu berada dalam teritorial khalifah yang pada mulanya berkedudukan di Madinah dan kemudian di Damsyik dan terakhir di Baghdad. Di masa inilah berkembang dengan pesat ilmu pengetahuan dan peradaban Islam. Ilmu-ilmu pengetahuan yang berkembang coraknya bermacam-macam seperti fiqh, filsafat, sufisme dan termasuk teologi.[3] Selengkapnya »√ Periodisasi Pemikiran Islam, Kajian Lengkap dari A-Z!

√ Kontak Sosial dalam Pemikiran Politik Sunni

Pemikiran Politik Sunni
Pemikiran Politik Sunni

Kontak sosial dalam pemikiran Pemikiran Politik Sunni – Sebagai mayoritas umat Islam, penganut paham Sunni dikenal sebagai pengikut mazhab Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah, untuk dibedakan dari pengikut aliran lain dalam Islam yang pandangan-pandangannya dianggap menyimpang dari apa yang telah disepakati mayoritas umat.[3]

Senada dengan pandangan tersebut, A. J Wensinck menyatakan bahwa Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah atau pengikut mazhab Sunni adalah mereka yang menolak berbagai bentuk penyimpangan ajaran Islam.[4] Istilah Sunni biasanya digunakan untuk mengekpresikan sikap oposisi terhadap Syi’ah. Namun, sejarah mencatat bahwa oposisi ini muncul akibat dari ketegangan politik pada masa awal Islam. Ketegangan-ketegangan ini diekspresikan dalam istilah teologis dan terutama berkaitan dengan persoalan kepemimpinan umat yang membelah identitas umat Islam. Sejak itulah sebagian umat Islam mulai menyebut diri mereka sendiri sebagai penganut Sunni sebagai lawan dari Syi’ah. Selengkapnya »√ Kontak Sosial dalam Pemikiran Politik Sunni

√ Makna Ummi Bagi Rasulullah SAW

Makna Ummi Bagi Rasulullah SAW
Makna Ummi Bagi Rasulullah SAW

A. Arti Ummi secara Bahasa dan Istilah

Makna Ummi Bagi Rasulullah SAW – Dari sisi bahasa, kata ummi ini mempunyai banyak arti. Hal ini dapat kita lihat ketika Allah mengungkapkan kata ummi dalam al-Qur’a>n. Dalam al-Qur’a>n, kata ummi ini tidak hanya ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW saja, tetapi juga kepada masyarakat Arab, dan kaum Yahudi.

Kata Ummi, jamaknya ummiyyun (ummiyyin) artinya orang yang buta huruf, tiada tahu tulis baca.[1] Selengkapnya »√ Makna Ummi Bagi Rasulullah SAW

√ Hubungan Ilmu, Teknologi dan Kebudayaan, Lengkap!

teknologi dan kebudayaan
teknologi dan kebudayaan

Pengertian Ilmu

ilmu, teknologi dan kebudayaan – Menurut Imam Raghib didalam bukunya mufradat al quran ilmu adalah mengerti atau mengetahui sesuatu menurut hakekat dan kenyataannya.[5]

Dalam hal ini Ilmu dibagi menjadi dua macam :

Pertama ialah sesuatu yang dihasilkan dari akal pikiran dengan tanpa ada putusan dan hukumnya. Ulama’ mantiq menamakannya dengan tasawwur (konsepsi atau ide).[6] Seperti membayangkan mobil, rumah, malaikat, dan wanita.Selengkapnya »√ Hubungan Ilmu, Teknologi dan Kebudayaan, Lengkap!