Lompat ke konten
Home » pemikiran

pemikiran

√ Al – Mutazilah (Abu Huzail, Al-Jubba’i dan Pemikirannya)

Al - Mu’tazilah (Abu Huzail, Al-Jubba'i dan Pemikirannya)
Al-Mu’tazilah (Abu Huzail, Al-Jubba’i dan Pemikirannya)

Tokoh Al Mu’tazilah Paling Berpengaruh

A. Abu Huzail al-‘Allaf

1. Biografi

Al-Mu’tazilah (Abu Huzail, Al-Jubba’i dan Pemikirannya) – Nama lengkapnya Abu Huzail Hamdan ibn Huzzail al-Allaf,ia dilahirkan pada tahun 135 H[1] di Bashrah yang kemudian menjadi pusat pengembangan Mu’tazilah dan meninggal pada tahun 235.Ia banyak membaca buku-buku filsafat Yunani yang memberi pengaruh baginya dalam menyusun dasar-dasar pemikirannya. Ia belajar dengan seorang yang bernama Utsman ibn Khalid ibn Thawil sedang Utsman ibn kholid ibn thowil pernah belajar dengan Washil ibn ‘Atha’ yang menerima ajaran itu dari Abu Hasyim Abdullah ibn Muhammad ibn Hanafiyah.Dikatakan orang ajaran itu diambilnya dari Hasan Bashri[2].Abu Huzail dikenal sebagai anak yang cerdas dan aktif mengikuti acara diskusi-diskusi.Pada umur 15 tahun dia telah sanggup mengalahkan seorang yahudi dalam suatu perdebatan sengit dimana yahudi tersebut telah banyak mengalahkan ulama-ulama Bashrah[3].Selengkapnya »√ Al – Mutazilah (Abu Huzail, Al-Jubba’i dan Pemikirannya)

√ Periodisasi Pemikiran Islam, Kajian Lengkap dari A-Z!

Periodisasi pemikiran islam
Periodisasi pemikiran islam

Periodisasi pemikiran islam klasik (650-1250)

Periodisasi pemikiran islam – Periode klasik dapat dibagi ke dalam dua fase, yaitu fase ekspansi, integrasi dan puncak kemajuan (650-1000); dan fase disintegrasi (1000-1250). Fase pertama (650-1000) yaitu zaman dimana wilayah Islam mulai meluas melalui Afrika Utara sampai ke Spanyol di Barat dan di Persia sampai ke India di Timur. Wilayah itu berada dalam teritorial khalifah yang pada mulanya berkedudukan di Madinah dan kemudian di Damsyik dan terakhir di Baghdad. Di masa inilah berkembang dengan pesat ilmu pengetahuan dan peradaban Islam. Ilmu-ilmu pengetahuan yang berkembang coraknya bermacam-macam seperti fiqh, filsafat, sufisme dan termasuk teologi.[3] Selengkapnya »√ Periodisasi Pemikiran Islam, Kajian Lengkap dari A-Z!

√ Kontak Sosial dalam Pemikiran Politik Sunni

Pemikiran Politik Sunni
Pemikiran Politik Sunni

Kontak sosial dalam pemikiran Pemikiran Politik Sunni – Sebagai mayoritas umat Islam, penganut paham Sunni dikenal sebagai pengikut mazhab Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah, untuk dibedakan dari pengikut aliran lain dalam Islam yang pandangan-pandangannya dianggap menyimpang dari apa yang telah disepakati mayoritas umat.[3]

Senada dengan pandangan tersebut, A. J Wensinck menyatakan bahwa Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah atau pengikut mazhab Sunni adalah mereka yang menolak berbagai bentuk penyimpangan ajaran Islam.[4] Istilah Sunni biasanya digunakan untuk mengekpresikan sikap oposisi terhadap Syi’ah. Namun, sejarah mencatat bahwa oposisi ini muncul akibat dari ketegangan politik pada masa awal Islam. Ketegangan-ketegangan ini diekspresikan dalam istilah teologis dan terutama berkaitan dengan persoalan kepemimpinan umat yang membelah identitas umat Islam. Sejak itulah sebagian umat Islam mulai menyebut diri mereka sendiri sebagai penganut Sunni sebagai lawan dari Syi’ah. Selengkapnya »√ Kontak Sosial dalam Pemikiran Politik Sunni

√ Pemikiran Ibnu Khaldun tentang Pendidikan

Pemikiran Ibnu Khaldun tentang Pendidikan
Pemikiran Ibnu Khaldun tentang Pendidikan

Riwayat singkat hidup Ibnu Khaldun

Pemikiran Ibnu Khaldun tentang Pendidikan – Sebuah ciri khas yang melatar belakangi kehidupan Ibnu Khaldun adalah ia berasal dari keluarga politis, intelektual dan aristokrat. Suatu latar belakang yang jarang dijumpai orang. Sebelum menyeberang ke Afrika keluarganya adalah para pemimpin politik di Moorish, Spanyol selama berabad-abad. Dalam keluarga elit semacam inilah ia dilahirkan pada bulan Mei 1332 / 732 H di Tunisia.[2] Nama lengkap Ibnu Khaldun yaitu Abdu al-Rahman ibn Muhamad ibn Muhamad ibn Muhamad ibn al-Hasan ibn Jabir ibn Muhamad ibn Ibrahim ibn Khalid ibn Utsman ibn Hani ibn Khattab ibn Kuraib ibn Ma`dikarib ibn al-Harits ibn Wail ibn Hujar atau lebih dikenal dengan sebutan Abdur Rahman Abu Zayd Muhamad ibnu Khaldun.Selengkapnya »√ Pemikiran Ibnu Khaldun tentang Pendidikan

√ Filsafat etika Ibnu Miskawaih, Kajian Lengkap!

Filsafat etika Ibnu Miskawaih
Filsafat etika Ibnu Miskawaih

A. Pengertian Etika dalam Filsafat etika Ibnu Miskawaih

Filsafat etika Ibnu Miskawaih – Etika berasal dari bahasa Yunani kuno dari kata ethos dalam bentuk tunggal yang berarti kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berfikir. Kata yang cukup dekat dengan etika adalah moral yang berasal dari bahasa latin mos jamak dari mores yang berarti juga kebiasaan, adat antara etika dan moral memiliki arti yang sama hanya sumbernya yang berbeda.[2]

Ada tiga kata yang sering di gunakan dalam hubungan dengan tingkah laku manusia yaitu etika, moral dan akhlak. Dalam bahasa Indonesia pada umumnya moral diidentikkan dengan etika. Perbedaan etika dan akhlak menurut Daud Ali etika di lihat dari sudut pandang kebiasaan masyarakat sedangkan akhlak di lihat dari sudut pandang agama.[3] Selengkapnya »√ Filsafat etika Ibnu Miskawaih, Kajian Lengkap!